Saat kita mo beli bass 2nd, jangan terpengaruh dengan merk bass tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih bass 2nd
Body
Body tidak terlalu berpengaruh. Apakah warnanya sudah usang atau masih bagus, tapi yang penting tidak boleh retak.
Neck
Selama neck hanya cembung atau cekung tidak masalah, karena masih bisa diluruskan. Tapi kalo neck-nya melintir, mendingan dipikirkan dulu karena harus ganti neck baru.
Fret
Untuk fret harus dicek satu persatu, apakah miring atau tidak/aus atau tidak. Karena akan mempengaruhi nada yang dihasilkan.
Karakter sound
Untuk memeriksa bass 2nd yang akan kita beli, hal pertama yang harus kita lakukan adalah kita cek sound-nya. Sound yang saya maksud disini adalah lebih ke karakter bass tersebut, sudah sesuai dengan yang kita inginkan atau tidak, karena jika kita mencoba bass second tersebut yang otomatis masih menggunakan senar lama, hasilnya bisa jadi akan terpendam dan ini bukan berarti sound dari bass bekas tersebut “jelek”.
Perlu diketahui, bedanya sound dan karakter adalah: karakter merupakan bagian dari sound. Dimana sudah saya jelaskan sebelumnya, bila sound kurang jelas (bisa disebabkan oleh senar usang) bukan berarti bass tersebut memiliki karakter yang tidak bagus. Yang benar adalah karakter sound tetap terlihat hanya tidak maksimal. Jadi jangan langsung memvonis sound bass bekas tersebut jelek hanya karena kita baru mencoba.
Circuit
KOmponen elektroniknya juga harus diperhatikan. Apakah ada kabel yang kendor atau lepas. Cek juga potensionya, karena jika potensio kotor akan menyebabkan noise, begitu juga dengan lubang jacknya harus kita cek.
Pickup
Pastikan kabel yang terhubung ke pickup tidak lepas atau kendor. Cek baut yang mengikat pickup. Jika pickup terlalu banyak goyang akan mengakibatkan noise maupun cepat putusnya kabel penghubung pickup.
Yang terkahir coba satu-satu pick up neck, kemudian bridge, dan gabungan kedua-duanya apakah masih berfungsi atau tidak.
Semoga bermanfaat.
Kamis, 27 November 2008
Squier Standard Jazz Bass
4-string Electric Bass with Agathis Body, Maple Neck, Rosewood Fingerboard, and Two Single-coil Pickups - Antique Burst
Squier Jazz Bass Features:
* Body: Agathis with Black Metallic Finish * Neck: Maple, C-Shape (Polyurethane Finish) * Fingerboard: Rosewood, 9.5" Radius (241 mm) * No. of Frets: 20 Medium Jumbo * Pickups: 2 Single-Coil Jazz Bass Pickups (Mid & Bridge) * Controls: 2 Volume, 1 Tone * Bridge: Standard 4-Saddle * Machine Heads: Standard Open-Gear Tuners * Hardware: Chrome * Pickguard: 4-Ply Tortoise Shell * Scale Length: 34" * Width at Nut: 1.50" * Dot Position Inlays * Knurled Chrome Dome Control Knobs
Label:
Bass Features
Rabu, 26 November 2008
Effect Bass (STOMPBOX)
Ini bagi kalian yang pengen tau tentang effect bass jenis stompbox. Artikel ini dibuat oleh mas Arya Setyadi dari Streetbass.com
Effect jenis stompbox ini sudah lama dan banyak beredar di Indonesia. Tidak heran bila banyak diantara teman-teman yang mengenal baik effect yang satu ini. dan jenis effect yang di pasarkan ada beberapa macam seperti EQ, DELAY, DELAY plus REVERB, BASS DRIVE, CHORUS, FLANGER, WAH WAH PEDAL, dan masih banyak lagi.
Effect Stompbox sering juga disebut effect mobil-mobilan, karena bentuk dan ukurannya yang menyerupai mainan mobil-mobilan. Effect jenis ini juga terkenal dengan tahan banting-nya karena bahan logam body-nya cukup tebal dan di dalam 1 stompbox paling banyak mengangkut 2 jenis effect, meskipun rata-rata 1 stompbox hanya mengangkut 1 jenis effect seperti EQ, FLANGER,dsb.
Effect jenis stompbox memang jarang-jarang mengalami kerusakan yang fatal sejak kita beli. Kalaupun effect ini mengalami kerusakan yang fatal pasti disebabkan oleh hal-hal besar dan fatal juga seperti terendam air (banjir), kesalahan service, dll. Dan perawatan effect ini juga cukup mudah.
Effect Stompbox ini bisa juga di ubah-ubah kombinasinya dengan jenis effect lain atau dengan merk lain. Jadi kita bisa lebih banyak bereksperimen dalam mencari sebuah sound. Dan setahu saya setiap jenis effect jika beda merk maka akan beda krakter effectnya. Tampilan juga kadang-kadang ada yang berbeda walaupun jenis effect dan merknya sama, misalkan jenis effect EQ dan merk sama …. Yang satu graphic EQ dan satunya Parametric EQ (knob), ini oleh si produsen dibuat 2 pilihan agar musisi bisa memilih yang mana yang paling ‘pas’ untuk musisi tersebut. Begitu juga dengan jenis-jenis effect lainnya ada yang 2 pilihan (tampilan), effect stompbox untuk powernya bisa adaptor bisa juga battery kotak (9 volt).
Ada beberapa teman pengguna effect ini ketika saya tanyakan alasan mereka memilihnya adalah karena hasil sound yang dihasilkan dari effect ini lebih tebal dari sound yang dihasilkan oleh effect digital. Dan ada juga yang memakai alasan efisiensi alat karena yang mereka butuhkan hanya 1 jenis effect saja sehingga bila membeli effect digital kuatir effect-effect yang lain jadi ‘mubazir’ karena tidak akan digunakan. Dan banyak alasan lainnya. Namun menurut hemat saya apapun yang mendasari kita untuk pemilihan sebuah instrumen penunjang harus didasarkan pada 3 hal, yaitu seberapa butuh kita akan alat tersebut, keadaan keuangan kita, dan bisa tidak kita mengoperasikan alat tersebut secara maksimal. Dengan begitu kita tidak akan merasa terjebak karena sudah membeli alat yang ternyata tidak kita butuhkan.
Mungkin untuk mudahnya kita menentukan effect jenis apa yang harus kita miliki, terlebih dahulu kita harus berpijak pada komposisi musik yang sudah ada dan akan kita mainkan. Meskipun ada juga mereka yang terinspirasi dari sound effect, baru membuat komposisinya, akan tetapi hal ini kebanyak dilakukan oleh mereka yang menyukai musik-musik eksperimental, ataupun techno, dimana mereka bisa menggunakan effect stompbox jenis synthesizer.
PENGGUNAAN STOMPBOX
Ada beberapa urut-urutan penggunaan effect stompbox yang pernah saya lihat baik untuk recording maupun live.
Untuk penggunaan effect yang akan digunakan dalam recording, menurut saya jika prosesnya direct recording sebaiknya dari :
BASS --- EFFECT --- PRE AMP --- TRACK
Susunan ini untuk menjaga ketebalan sound yang masuk track, yang kecenderungannya tipis dan ini jika teman-teman ingin effectnya external (effect diluar recorder).
Tapi kalau ingin mencoba effect internal (fasilitas effect yang terdapat di recorder) susunannya hanya :
BASS --- PRE AMP --- TRACK
Sedangkan untuk live concert kita juga harus perhatikan mengenai urutan effect jenis stompbox ini, apalagi jika teman-teman menggunakan lebih dari 2 jenis effect pada saat pentas.
Saya akan memberi gambaran tentang beberapa urutan effect stompbox di bawah ini , saya mulai dari 1 effect :
1. BASS --- EQ --- AMPLI
2. BASS --- EQ --- DELAY/REVERB --- AMPLI
3. BASS EQ --- DELAY/REVERB --- SYNTH --- AMPLI
4. BASS EQ --- CHORUS --- WAH2 --- PEDAL --- AMPLI atau
BASS --- WAH2 PEDAL --- EQ --- CHORUS --- AMPLI
5. BASS DRIVE --- EQ --- DELAY/REVERB --- AMPLI
6. BASS DELAY/REVERB --- WAH2 --- AMPLI
7. BASS DRIVE --- DELAY/REVERB --- AMPLI
(No. 6 dan 7, EQ dari amplifier saja)
Susunan tersebut hanya sebagian kecil contoh urutan effect stompbox yang pernah saya lihat dari beberapa pemain bass dalam dan luar negri. Kalau kita amati sebagian besar susunan setelah BASS adalah EQ, kemudian yang lainnya. Dan masih banyak lagi yang sempat saya perhatikan, akan tetapi banyak juga yang mengkombinasikan antara effect stompbox dan effect digital.
Biasanya …..atau ada beberapa bass player yang menggabungkannya seperti misalkan satu effect stompbox yatiu CHORUS dengan effect digital. Dimana dalam hal ini effect CHORUS yang ada di dalam effect digital (multi effect) di nol-kan , kemudian effect CHORUS-nya diambil dari stompbox CHORUS tersebut…..bisa jadi musisi tersebut lebih suka sound CHORUS-nya berasal dari stompbox, atau effect DRIVE-nya dia lebih suka dari STOMPBOX sehingga DRIVE yang didalam digital multi effect di nol-kan.
Dimana susunannya, adalah :
BASS --- DIGITAL MULTI EFF. --- STOMPBOX --- AMPLI
Adapun stompbox-nya bisa apa saja tergantung keinginan si bass player tersebut.
Selamat mencoba...
Effect jenis stompbox ini sudah lama dan banyak beredar di Indonesia. Tidak heran bila banyak diantara teman-teman yang mengenal baik effect yang satu ini. dan jenis effect yang di pasarkan ada beberapa macam seperti EQ, DELAY, DELAY plus REVERB, BASS DRIVE, CHORUS, FLANGER, WAH WAH PEDAL, dan masih banyak lagi.
Effect Stompbox sering juga disebut effect mobil-mobilan, karena bentuk dan ukurannya yang menyerupai mainan mobil-mobilan. Effect jenis ini juga terkenal dengan tahan banting-nya karena bahan logam body-nya cukup tebal dan di dalam 1 stompbox paling banyak mengangkut 2 jenis effect, meskipun rata-rata 1 stompbox hanya mengangkut 1 jenis effect seperti EQ, FLANGER,dsb.
Effect jenis stompbox memang jarang-jarang mengalami kerusakan yang fatal sejak kita beli. Kalaupun effect ini mengalami kerusakan yang fatal pasti disebabkan oleh hal-hal besar dan fatal juga seperti terendam air (banjir), kesalahan service, dll. Dan perawatan effect ini juga cukup mudah.
Effect Stompbox ini bisa juga di ubah-ubah kombinasinya dengan jenis effect lain atau dengan merk lain. Jadi kita bisa lebih banyak bereksperimen dalam mencari sebuah sound. Dan setahu saya setiap jenis effect jika beda merk maka akan beda krakter effectnya. Tampilan juga kadang-kadang ada yang berbeda walaupun jenis effect dan merknya sama, misalkan jenis effect EQ dan merk sama …. Yang satu graphic EQ dan satunya Parametric EQ (knob), ini oleh si produsen dibuat 2 pilihan agar musisi bisa memilih yang mana yang paling ‘pas’ untuk musisi tersebut. Begitu juga dengan jenis-jenis effect lainnya ada yang 2 pilihan (tampilan), effect stompbox untuk powernya bisa adaptor bisa juga battery kotak (9 volt).
Ada beberapa teman pengguna effect ini ketika saya tanyakan alasan mereka memilihnya adalah karena hasil sound yang dihasilkan dari effect ini lebih tebal dari sound yang dihasilkan oleh effect digital. Dan ada juga yang memakai alasan efisiensi alat karena yang mereka butuhkan hanya 1 jenis effect saja sehingga bila membeli effect digital kuatir effect-effect yang lain jadi ‘mubazir’ karena tidak akan digunakan. Dan banyak alasan lainnya. Namun menurut hemat saya apapun yang mendasari kita untuk pemilihan sebuah instrumen penunjang harus didasarkan pada 3 hal, yaitu seberapa butuh kita akan alat tersebut, keadaan keuangan kita, dan bisa tidak kita mengoperasikan alat tersebut secara maksimal. Dengan begitu kita tidak akan merasa terjebak karena sudah membeli alat yang ternyata tidak kita butuhkan.
Mungkin untuk mudahnya kita menentukan effect jenis apa yang harus kita miliki, terlebih dahulu kita harus berpijak pada komposisi musik yang sudah ada dan akan kita mainkan. Meskipun ada juga mereka yang terinspirasi dari sound effect, baru membuat komposisinya, akan tetapi hal ini kebanyak dilakukan oleh mereka yang menyukai musik-musik eksperimental, ataupun techno, dimana mereka bisa menggunakan effect stompbox jenis synthesizer.
PENGGUNAAN STOMPBOX
Ada beberapa urut-urutan penggunaan effect stompbox yang pernah saya lihat baik untuk recording maupun live.
Untuk penggunaan effect yang akan digunakan dalam recording, menurut saya jika prosesnya direct recording sebaiknya dari :
BASS --- EFFECT --- PRE AMP --- TRACK
Susunan ini untuk menjaga ketebalan sound yang masuk track, yang kecenderungannya tipis dan ini jika teman-teman ingin effectnya external (effect diluar recorder).
Tapi kalau ingin mencoba effect internal (fasilitas effect yang terdapat di recorder) susunannya hanya :
BASS --- PRE AMP --- TRACK
Sedangkan untuk live concert kita juga harus perhatikan mengenai urutan effect jenis stompbox ini, apalagi jika teman-teman menggunakan lebih dari 2 jenis effect pada saat pentas.
Saya akan memberi gambaran tentang beberapa urutan effect stompbox di bawah ini , saya mulai dari 1 effect :
1. BASS --- EQ --- AMPLI
2. BASS --- EQ --- DELAY/REVERB --- AMPLI
3. BASS EQ --- DELAY/REVERB --- SYNTH --- AMPLI
4. BASS EQ --- CHORUS --- WAH2 --- PEDAL --- AMPLI atau
BASS --- WAH2 PEDAL --- EQ --- CHORUS --- AMPLI
5. BASS DRIVE --- EQ --- DELAY/REVERB --- AMPLI
6. BASS DELAY/REVERB --- WAH2 --- AMPLI
7. BASS DRIVE --- DELAY/REVERB --- AMPLI
(No. 6 dan 7, EQ dari amplifier saja)
Susunan tersebut hanya sebagian kecil contoh urutan effect stompbox yang pernah saya lihat dari beberapa pemain bass dalam dan luar negri. Kalau kita amati sebagian besar susunan setelah BASS adalah EQ, kemudian yang lainnya. Dan masih banyak lagi yang sempat saya perhatikan, akan tetapi banyak juga yang mengkombinasikan antara effect stompbox dan effect digital.
Biasanya …..atau ada beberapa bass player yang menggabungkannya seperti misalkan satu effect stompbox yatiu CHORUS dengan effect digital. Dimana dalam hal ini effect CHORUS yang ada di dalam effect digital (multi effect) di nol-kan , kemudian effect CHORUS-nya diambil dari stompbox CHORUS tersebut…..bisa jadi musisi tersebut lebih suka sound CHORUS-nya berasal dari stompbox, atau effect DRIVE-nya dia lebih suka dari STOMPBOX sehingga DRIVE yang didalam digital multi effect di nol-kan.
Dimana susunannya, adalah :
BASS --- DIGITAL MULTI EFF. --- STOMPBOX --- AMPLI
Adapun stompbox-nya bisa apa saja tergantung keinginan si bass player tersebut.
Selamat mencoba...
Label:
artikel
Jumat, 21 November 2008
Merawat senar elektrik
Kalo senar bass ato gitar sudah mendem suaranya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan buat "merivisinya".
1. Rebus dalam air panas kalo bisa mendidih sekitar 10 menit. Setelah itu angkat dan di lap sampai bersih, niscaya suaranya akan 'bright' lagi mendekati baru. Tapi kelemahannya air dapat menimbulkan oksidasi = karat.
2. Gunakan Thinner atau cairan khusus untuk senar gitar. Di lap dengan dicampur cairan tersebut berulang-ulang sehingga benar2 bersih.
3. Selalu me-lap senar setelah di pakai sampai benar-benar bersih.
4. Selain Kwalitas senar, juga diperhatikan tempat penyimpanan atau Hardcase yang baik, dan udara/suhu.
5. Tiap kali mau disimpan atau habis dipakai, bersihkan pakai singer-oil (minyak untuk mesin jahit).
6. Rendam gulungan senar dengan sepiritus, rendam di rantang besi yang tertutup selama 1 malaman.
Tapi ingat proses ini cuma bisa dilakukan maksimum 2 kali karena senar yang posisinya digulungan/machine head/tuner biasa mudah putus karena proses bongkar pasang.
1. Rebus dalam air panas kalo bisa mendidih sekitar 10 menit. Setelah itu angkat dan di lap sampai bersih, niscaya suaranya akan 'bright' lagi mendekati baru. Tapi kelemahannya air dapat menimbulkan oksidasi = karat.
2. Gunakan Thinner atau cairan khusus untuk senar gitar. Di lap dengan dicampur cairan tersebut berulang-ulang sehingga benar2 bersih.
3. Selalu me-lap senar setelah di pakai sampai benar-benar bersih.
4. Selain Kwalitas senar, juga diperhatikan tempat penyimpanan atau Hardcase yang baik, dan udara/suhu.
5. Tiap kali mau disimpan atau habis dipakai, bersihkan pakai singer-oil (minyak untuk mesin jahit).
6. Rendam gulungan senar dengan sepiritus, rendam di rantang besi yang tertutup selama 1 malaman.
Tapi ingat proses ini cuma bisa dilakukan maksimum 2 kali karena senar yang posisinya digulungan/machine head/tuner biasa mudah putus karena proses bongkar pasang.
Label:
Tips dan Trik
Langganan:
Postingan (Atom)